Jejaring Sosial & EURO 2012

Media Sosial sangat berperang peting sebagian orang didunia ini termasuk Artis Indonesia, kalau kita berfikir seorang PEMAIN atau TIM bola apa itu bisa!!!
Mencermati bagaimana tim-tim peserta event kejuaraan antar negara tersebut memanfaatkan keberadaan media sosial.
Contohnya Inggris. Meskipun kemungkinan menjadi juara tahun ini lebih kecil dibanding sebelumnya, tim yang dijuluki Three Lions ini jelas mengalahkan negara-negara lain dalam hal mempopulerkan diri di Twitter (166 ribu follower) dan Facebook (1,4 juta likes).
Sedangkan Kroasia, Portugal, dan Denmark tak begitu menampakkan keberadaan mereka di media sosial. Bahkan Denmark sepenuhnya melarang pemain mereka untuk menyentuh Twitter atau Facebook.
Larangan ber-media sosial sendiri sempat dilakukan oleh tim Spanyol selama tiga hari. Sedangkan kapten Inggris Steven Gerrard mengatakan bahwa anak buahnya dilarang mengupdate Twitter dengan hal-hal yang tak penting.
Meskipun dunia sepakbola antar negara ini tidak sekomersil sepakbola antar klub, bukan berarti kepopuleran mereka tidak perlu dibangun. Seperti yang dilaporkan Digital-Football.com, sepakbola antar klub memiliki 28.7 million follower di Twitter. Sebaliknya Euro 2012 harus bersusah payah mencapai angka 482ribu.
Tak dapat disangkal sepakbola antar negara saat ini tidak semenarik dulu, namun ada faktor populasi nasional yang perlu diperhitungkan. Disinilah media sosial berperan untuk membangun rasa patriotisme selama pertandingan. Contohnya video-video yang memuat kejayaan bangsa di kejuaraan masa lalu, ikon-ikon nasional serta cuplikan gol-gol terbaik. Hal-hal seperti ini bisa memancing antusiasme dan ketertarikan masyarakat umum. Dengan begitu penjualan merchandise serta tiket pertandingan akan meningkat.

Berikut adalah beberapa akun-akun resmi kontestan EURO 2012:

Euro 2012 Official Page
Facebook: http://www.facebook.com/uefaeuro2012 (369k)
Twitter: N/A

Republik Ceko
Facebook: http://www.facebook.com/narodak (25,497)
Twitter: N/A

Inggris
Facebook: http://www.facebook.com/EnglandTeam (1.4 million)
Twitter: https://twitter.com/#!/thefadotcom (166,202)

Prancis
Facebook: http://www.facebook.com/equipedefrance (586,893)
Twitter: https://twitter.com/#!/FFFootball (2,638)

Jerman
Facebook: http://www.facebook.com/DieNationalmannschaft (1.4 million)
Twitter: https://twitter.com/#!/DFB_Team (129,833)

Yunani
Facebook: http://www.facebook.com/epo.gr (3,444)
Twitter: N/A

Italia
Facebook: http://www.facebook.com/FIGC (432,054)
Twitter: https://twitter.com/#!/Vivo_Azzurro (263)

Belanda
Facebook: N/A
Twitter: https://twitter.com/#!/WebsiteKNVB (24,895)

Polandia
Facebook: https://www.facebook.com/LaczyNasPilka (11,646)
Twitter: N/A

Republik Irlandia
Facebook: http://www.facebook.com/FAIOfficial (62,217)
Twitter: https://twitter.com/#!/FAIreland (22,207)

Rusia
Facebook: http://www.facebook.com/rfs.ru (658)
Twitter: https://twitter.com/#!/official_rfs (1,179)

Spanyol
Facebook: http://www.facebook.com/RFEF (316,493)
Twitter: https://twitter.com/#!/rfef_es (126,723)

Swedia
Facebook: http://www.facebook.com/nationalsporten (7,522)
Twitter: N/A

Ukraina
Facebook: N/A
Twitter: https://twitter.com/#!/FFU_OFFICIAL (dgft/syp)

Big Bang siap tampil di Indonesia

Salah satu boyband asal Korea, Big Bang memastikan Indonesia sebagai salah satu negara yang akan mereka kunjungi dalam rangkaian tur dunianya. Rencananya, konser akan digelar pada tanggal 13 Oktober 2012 mendatang. Kepastian tersebut didapat dari akun facebook resmi mereka.

New tour dates have just been confirmed In Jakarta, Indonesia,” tulis Big Bang.

Dalam situs jejaring sosial tersebut juga disebutkan konser Big Bang di Indonesia akan diadakan di Mata Elang International Stadium (MEIS), Ancol, Jakarta. Jika benar konser diselenggarakan di MEIS, maka itu artinya Big Bang siap menyapa 9000 VIP, sebutan untuk penggemar Big Bang, di Indonesia.
Meskipun sudah merilis tanggal dan lokasi, Big Bang belum menjelaskan promotor yang terlibat. Beredar kabar, Big Daddy yang batal membawa Lady Gaga ke Indonesia adalah promotor yang akan menangani konser Big Bang di Indonesia.
Sejak pertengahan bulan Mei ini, Big Bang yang memiliki hits berjudul ‘Love Dust’ itu memang telah merilis sejumlah negara yang akan mereka kunjungi dalam tur dunianya yang bertajuk ‘Alive Tour 2012’. Tak hanya di kawasan Asia, Big Bang juga akan menyinggahi beberapa negara di kawasan Amerika Utara, Amerika Selatan dan Eropa. Total mereka akan menggelar konsernya di 25 kota dan 16 negara.
Anda adalah VIP? Bersiaplah menyambut kedatangan Big Bang di Indonesia!

Profil Stadion Pembukaan Euro 2012

Stadion Nasional atau dalam bahasa aslinya Stadion Narodowy. Inilah stadion kebanggaan masyarakat Polandia yang akan menjadi saksi pembukaan pesta sepak bola terakbar negara-negara Eropa, Piala Eropa 2012. Waoooouuu

Stadion Nasional yang terletak di Warsawa, Ibu Kota Polandia, bakal menjadi tonggak sejarah perhelatan Piala Eropa 2012. Untuk pertama kalinya peluit panjang tanda dimulainya perhelatan ditiupkan di stadion tersebut. Sebagai kehormatan, tim nasional (timnas) Polandia didaulat membuka hajatan melawan kampiun 2004 Yunani. Bicara Stadion Narodowy tak elok rasanya kalau tidak membicarakan latar belakang sejarah yang mengiringi perkembangannya.

Sebenarnya di lokasi ini dulu sudah ada stadion sepak bola, namanya Stadion Dziesiciolecia atau sering disingkat Stadion XLecia (”10th Anniversary Stadium”) yang berdiri pada tahun 1955. Berbagai pertandingan olahraga besar sempat diadakan di sini. Namun, sejak tahun 1983, stadion tersebut tidak lagi dipakai sebagai tempat pertandingan dan menjadi terbengkalai, tidak ada upaya untuk memperbaikinya karena biayanya dianggap terlalu besar dan tidak profitable.

Lima tahun kemudian (tahun 1989), area stadion disewakan sebagai area pasar rakyat terbesar di Eropa Tengah dan Timur di mana ada lebih dari 5.000 pedagang yang berjualan di sini. Nama resminya pasar ”Jarmark Europa” dan dikelola oleh perusahaan dagang Damis. Tapi, itu cerita soal ”Jarmark Europa” kini telah paripurna setelah pada 2007, Pemerintah Warsawa mengambil keputusan untuk membangun Stadion Nasional di lokasi ini sehingga pasar pun digusur ke tempat lain, tepatnya pindah ke Marywilska 44 yang terletak di pinggir Warsawa.

Di tempat yang sama, kini telah berdiri megah Stadion Narodowy yang baru setelah mengalami rekonstruksi. Pembangunan kembali Stadion Narodowy dimulai pada 17 Februari 2010 dan dibuka secara resmi untuk umum pada 24 Juni 2011. Banyak yang berubah setelah pembangunan dilakukan.Yang pasti, Stadion Narodowy menjadi megah dan terbesar di Polandia. Stadion ini pun dilengkapi teknologi modern. Salah satunya movable roof atau atap yang bisa bergeser.

Untuk fasilitas, statistik yang ada mungkin akan membuat kagum. Terdapat 58.000 tempat duduk di tribune, 965 toilet dan 1.758 tempat parkir.Yang lebih mengagumkan lagi adalah ketersediaan 110 tempat duduk untuk penyandang cacat. Berdiri di area seluas 18 ha, dengan luas bangunan 204.0000 m2 dan tinggi atap 112 meter. Pembangunan stadion menguras dana mencapai 1.569 juta PLN (sekitar Rp5 triliun).
sumber : www.seputar-indonesia.com

Konser Suara Lainnya (Peterpan)


Peterpan belum habis. Meskipun sang vokalis, Ariel mendekam di penjara karena kasus video mesum, tak menghalangi kreativitas bermusiknya. Mereka meluncurkan album bertajuk "Suara Lainnya" yang berisi 11 lagu yang dapat menjadi penawar rasa rindu untuk sahabat Peterpan.

Band: Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David (add vokal: Momo Geisha)
Produksi: Musica Studios
Tracklist Album "Suara lainnya":
  1. Di Atas Normal - 3:22
  2. Cobalah Mengerti - 5:11
  3. Kota Mati - 4:52
  4. Sahabat - 3:58
  5. Walau Habis Terang - 4:12
  6. Di belakangku - 3:43
  7. Melawan Dunia - 4:47
  8. Langit Tak Mendengar - 4:11
  9. Taman Langit - 4:16
  10. Bintang Di Surga 3:49
  11. Dara 3:16
Kesebelas lagu itu dipilih dari album Peterpan terdahulu, seperti "Di Atas Normal", "Cobalah Mengerti", "Kota Mati", Sahabat", "Walau Habis Terang", "Dibelakangku", "Melawan Dunia", "Langit Tak Mendengar", "Taman Langit", "Bintang di Surga", dan satu lagu dari singel solo Ariel yang baru saja dirilis berjudul "Dara".
Konser khusus bertajuk "Tanpa Nama" akan digelar untuk menandai diluncurkannya album tersebut. Rencananya, konser itu dijadwalkan pada 29 Mei 2012, di The Hall, Senayan City, Jakarta. Sejumlah penyanyi dan musisi terlibat dalam konser itu, di antaranya Momo Geisha, Idris Sardi, Hendri Lamiri, dan Karinding Attack.
"Kita coba menyuguhkan sesuatu yang berbeda. Di kala kasus Ariel terjadi banyak spekulasi yang bilang Peterpan habis. Kita enggak mencari jalur pengganti Ariel. Bagaimanapun kita adalah keluarga, kita enggak bisa dipisahkan dengan kejadian kemarin," ucap Uki, sang gitaris, Rabu, (23/5/2012), di Epicentrum, Jakarta.
Yang membuat konser itu berbeda dari lainnya mereka mengusung konsep musik instrumental. Menurut Uki, hal itu awalnya dianggap sebagai lelucon. Namun, ia dan kawan-kawannya sepakat untuk membuat perbedaan dengan cara tersebut.
Ariel tetap memberikan berkontribusi dalam pembuatan album dan penyelenggaraan konser tersebut, meskipun masih menjalani sisa hukuman di penjara "Dalam pembuatan konser ini Ariel terlibat. Kalau lagi di sana (penjara) kita kumpul berlima kita diskusi. Meskipun secara real Ariel tidak terlibat di sini, tapi secara ide kita tetap utuh berlima," terangnya.
Dalam konser nantinya Peterpan juga tampil dalam format band lengkap. Mereka seolah-olah bermain band berlima dengan teknologi multi media yang menjadi andalan untuk merealisasikan konsep tersebut.

sumber : Tribunnews

BBM = SBY Untung Rakyat Buntung

Saya Rieke Diah Pitaloka, sekedar mengingatkan 13 hari lagi adalah keputusan kenaikan harga BBM. Salah satu argumen SBY, kenaikan tersebut adalah untuk menyelamatkan APBN supaya tidak jebol.
Berikut saya sampaikan data yang tidak pernah SBY sampaikan kepada rakyat, hitungan yang sesungguhnya bahwa dengan tidak mengurangi subsidi dan tidak menaikan harga BBM sebetulnya APBN tidak jebol.
Berikut ini data yang saya kompilasi dari berbagai sumber, terutama dari para ekonom yang tidak bermahzab neolib!

Pendidikan Indonesia di Peruntukan Pada Siapa ?

Pada setting pendidikan formal, apapun jenjangnya, kualitas sang murid manifes dengan pemaknaan yang keliru. Mengapa keliru? Kualitas keterdidikan seorang siswa harus diukur dengan angka (indeks). Dengan begitu, sang murid akan bersikap dan mengambil tindakan apa saja boleh guna menyesuaikan diri dengan indeks itu

Bagi suatu negara, pendidikan menjadi salah satu kendaraan yang dapat mengantarkan rakyatnya menuju bangsa yang kuat di berbagai lini kehidupan. Pada saat yang sama, pendidikan juga menjadi ruang ilmiah tempat mencari solusi sekaligus penemu solusi atas penyakit-penyakit sosial, misalnya kekerasan, terutama di negara yang didominasi warga yang terbelakang secara ekonomi, karena bagaimanapun, kemakmuran (baca: ekonomi) adalah satu di antara beberapa alasan terjadi atau tidaknya penyakit-penyakit itu.
Menyadari besarnya peran pendidikan untuk memperkuat daya saing bangsa, negara-negara di dunia tak tanggung-tanggung dalam menyediakan pengganggaran demi penyelenggaraan dan sistem edukasi yang lebih baik, entah itu negara maju atau berkembang.
Pemerintah RI menganggarkan 20 persen budget dari APBN dan APBD untuk penyelenggaraan pendidikan termasuk untuk gaji guru, dana alokasi pendidikan di luar gaji, tunjangan gaji guru dan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Bila dihitung-hitung, dari 20 persen anggaran pendidikan itu, 80 persen terpakai untuk untuk gaji, tunjangan, dan alokasi tersebut.
Tengoklah tetangga kita Malaysia. Sebagai perbandingan, di negara yang jumlah penduduknya delapan kali lebih kecil dibanding penduduk Indonesia itu, jumlah anggaran pendidikannya (data tahun 2010) mencapai 25,52 miliar ringgit atau sekitar Rp75 triliun. Ini tidak termasuk gaji guru. Besaran muatan itu tentu saja adalah bukti bahwa urusan pendidikan bukanlah anak tiri dan main-main dalam rumah tangga negara. Namun, halnya akan beda jika kita membicarakan rumah tangga Ibu Pertiwi.
Persoalan pendidikan di negeri ini bukanlah persoalan "kemarin sore". Lihat saja, penelantarananak usia sekolah, biaya pendidikan yang ogah memihak siswa tak mampu, dan kasus putus sekolah belum mendapat prioritas penyelesaian bahkan menjelang usia 67 tahun indonesia merdeka.
Puluhan triliun rupiah dialokasikan tiap tahun anggaran namun kualitas yang membanggakan tak kunjung diperoleh. Pula, anggaran itu senyatanya kurang mengakomodasi kebutuhan pendidikan anak-anak dari kalangan akar rumput.
Pendidikan yang mahal memaksa mereka lebih memilih "bersekolah" di belantara jalan raya. Yang lebih menyedihkan, pembangunan dan pemberian fasilitas bagi wakil rakyat yang seharusnya memikirkan nasib orang kecil digencarkan saat bangunan sekolah bocor dan roboh di mana-mana  sehingga para siswa harus mengalah belajar di tempat yang tak layak.
Yang ada, pemerintah justru menggalakkan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) dan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang pada hakikatnya justru mengabaikan wawasan kebangsaan dan menguntungkan asing. Sebentuk diskriminasi ini sangat bertentangan dengan amanat UUD 1945 pasal 31 ayat 2. Alhasil jurang yang memisahkan para siswa kaya dan miskin kian lebar.
                    Kualitas Guru
Imbas dari perlakuan yang cenderung abai atas nasib pendidikan juga menyapu para tenaga pendidik. Dari 2,92 juta guru, hanya  51,31 persen atau 1,5 juta yang berpendidikan minimal S1, selebihnya belum berpendidikan S1.
Selain jenjang pendidikan yang belum memadai, kompetensi guru juga masih bermasalah. Saat dilakukan tes terhadap guru semua bidang studi, rata-rata tak sampai 50 persen soal yang bisa dikerjakan. Tidak ada guru yang meraih nilai 80, bahkan ada guru yang meraih nilai terendah, 1.
Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), pemerintah mengakui memang tidak pernah menyelenggarakn pelatihan dan pendidikan yang seharusnya secara periodik diadakan demi meningkatkan kompetensi guru.
Hal lain, tenaga pendidik di negara demokrasi terbesar ketiga di dunia ini tak lepas dari komoditi politik para penggila kekuasaan. Jumlah 2,92 juta kepala itu dipandang sebagai kekuatan politik yang besar. Karena itu, dalam kebijakan soal guru, kepentingan politik bermain yang ujung-ujungnya demi mendongkrak citra "penggede" di pusat dan daerah serta partai politik di DPR.
Mantan anggota komisi X DPR, Heri Akhmadi mengatakan, sebagian anggaran pendidikan tersedot untuk gaji dan tunjangan guru. Di tahun 2011, tercatat sekitar 56 persen anggaran pendidikan nasional untuk gaji dan tunjangan guru. Yang dititikberatkan adalah kesejahteraan mereka, sementara kualitas mereka tertinggal. (Kompas 7 Maret 2012)
Belukaran pola pikir yang sebagian besar dianut dalam psikologi pengguruan kita adalah dijadikannya profesi guru sebagai mata pencaharian sehingga banyak dibidik keluaran pendidikan tinggi secara terburu-buru tanpa mempertimbangkan kualitas personal. Ini kemudian membuat pola pikir kewajiban mendidik telah teredusir ke wilayah strategi bertahan hidup. Tendensi ini semakin menjadi-jadi usai pemerintah menetapkan kebijakan tunjangan sertifikasi bagi para guru. Itulah mengapa penulis berani mengatakan ruh mendidik "dari hati" belum dianut oleh semua pahlawan tanpa tanda jasa negeri ini.
Bilamana di runut hingga ke akar masalahnya, Anda kemungkinan akan sepakat dengan saya bahwa pola pikir seperti itu berasal dan berawal dari sistem pendidikan yang membimbing siswa menjadi orang-orang pragmatis. 
Namun, tulisan ini tidak bermaksud menyerang dan meyalahkan tenaga pendidik karena kualitas mereka yang masih rendah. Tapi sebaliknya guru mesti tersadarkan sebab bagaimanapun kualitas mereka menentukan mutu siswa yang mereka didik.
    Seputar Sistem
"Mengajari anak-anak berhitung memang bagus, tapi yang terbaik adalah mengajari mereka apa yang perlu diperhitungkan". Ungkapan Bob Talbert menyadarkan kita betapa tidak efektifnya sistem pendidikan kolonial yang dianut selama ini. Sistem semestinya mengajarkan siswa bagaimana cara berpikir yang baik dan benar, bukan mengajarkan mereka untuk mendapat skor penuh.
Pada setting pendidikan formal, apapun jenjangnya, kualitas sang murid manifes dengan pemaknaan yang keliru. Mengapa keliru? Kualitas keterdidikan seorang siswa harus diukur dengan angka (indeks). Dengan begitu, sang murid akan bersikap dan mengambil tindakan apa saja boleh guna menyesuaikan diri dengan indeks itu.
Yang lebih parah lagi, anak pintar selalu terasosiasi dengan mereka yang meraih angka penuh pada setiap mata pelajaran yang diajarkan. Maka praktis seorang siswa akan terus merasa butuh untuk angka penuh itu.
Mentalitas seperti ini tiap tahun selalu memakan korban saat Ujian Nasional (UN) diselenggarakan. Kecurangan demi kecurangan dijadikan solusi untuk mencapai target indeks yang dipatok. Para siswa menjadi korban pengajaran yang mementingkan kuantitas (nilai) daripada kualitas (mutu humanitas). Seperti halnya SBI dan RSBI terhadap pasal 31 ayat 1 UUD 1945, sistem yang enggan memihak kualitas murid berseberangan dengan tujuan pencerdasan kehidupan bangsa.
Jangan heran bila di negeri ini banyak koruptor yang pada dasarnya adalah manusia yang pandai bermain-main angka. Pendidikan yang menuhankan tingginya capaian indeksikal hanya melahirkan manusia-manusia yang mengukur kesuksesan mereka dengan uang dan kekuasaan. Mereka tiba-tiba buta saat diperhadapkan pada ketimpangan-ketimpangan sosial. Alih-alih mencari solusi, mereka justru saling lempar tanggung jawab lalu mencari alasan untuk membenarkan diri.
Akhirnya, kita mesti mengajukan pertanyaan yang paling tidak kita sendiri yang menjawabnya. Pendidikan di negeri ini sebenarnya untuk siapa? Apakah untuk para penggila kekuasaan, untuk para lulusan pendidikan tinggi yang mengejar penghasilan, ataukah anak negeri yang tak terjamah pendidikan dasar? Pada kenyataannya, bangsa ini sekarang tidak mampu menentukan arah pendidikannya. [Tribun Opini]

Komandan Vs Semangat Baru

SYL adalah pemenang pilgub pada pemilukada sebelumnya, dan secara administratif masih bisa mencalonkan diri kembali. Sedangkan IAS merupakan Walikota Makassar dua periode yang secara adiministratif tidak dimungkinkan lagi mncalonkan pada pemilhan walikota berikutnya, namun memiliki kesempatan pertama pada pilgub yang akan datang dengan kendaraan partai Demokrat yang dipimpinnya untuk wilayah Sulsel.