Monumen Mandala Harusnya di Bulukumba, Bukan di Makassar

MONUMEN Mandala terletak di Jalan Raya Jenderal Sudirman Makassar dibangun pada tahun 1994 sebagai tugu peringatan operasi Mandala Jaya pembebasan Irian Barat dari tangan penjajah Belanda.

Di dalamnya terdapat diorama yang menceritakan proses pembebasan tersebut. Monumen Mandala, setinggi 75 meter, terbagi dalam empat lantai, dimana masing-masing lantai berisi simbol-simbol perjuangan pembebasan Irian Barat dan perjuangan rakyat Sulsel, termasuk zaman Pahlawan Nasional, Sultan Hasanuddin.
Monumen ini sepantasnya berada di Desa ara, pertanyaan selanjutanya kenapa desa Ara dianngap pantas menjadi tempat monumen mandala pembebasan Irian Barat. Desa Ara sangat berperan penting dalam pembeasan Irian Barat dalam opersai Mandala yang lansung dipimpin oleh panglima komando Jendral Purnama Soerharho.

Di desa Ara lah tepatnya di pantai Mandala Ria dibuat perahu sebanyak 24 buah kapal pendarat untuk pembebasan Irian barat.

Selain masyarakat Ara membuat kapal pendarat, masyarakat Ara juga sebagai pengatur strategi penyerangan laut. Strategi penyerangan laut didesain selama 2 minggu bersama panglima komando Jendral Purnama Soerharho.

Jadi selama 2 minggu panglima komando Jendral Purnama Soerharho dan pasukannya berada di desa Ara.

Strategi penyerangan laut yang di sumbangkan masyarakat ara yakni dengan membuat 12 kapal tanpa pengemudi atau nahkoda untuk mengelabui para tentara Belanda dari satu sisi, sehingga 12 kapal yang di atas nya ada pasukan menyerang dari sisi yang lain ( dari belakang) setelah pasukan Belanda fokus menyerang kapal 12 yang di atas nya tidak ada orang.

Keberadaan pasukan pembebasan Irian Barat lebih lama di Desa Ara di banding berada di Makassar dan strategi yang disumbangkan juga sangat ampuh jadi sepantasnya Monumen Mandala Pembebasan Irian Barat berada di desa Ara Kabupaten Bulukumba.
 [Tribun Opini]

0 komentar:

Posting Komentar